-wujud luka itu ada-





Destiny, here I am
Giving all my day, I never felt so in love before
When forever is not enough
Nothing can tear us apart
Reff:
To be at your side, whenever, wherever
To be in your heart, whenever, wherever....
♪♫



samar-samar mengalun suara homogenic menyenandungkan destiny, berikut cerita flash singkat tentang "cina Tuhan anisa" yg melatar belakangi sebuah percakapan tengah malam. Aku, dan kamu. Bukan, bukan seperti yang kalian bayangkan . Percakapan ini tanpa suara, jadi kalian mengerti kita berbicara dengan apa dan dimana. Dan terkadang dengan ini salah paham sering terjadi, kadang kami harus menerka nada bagaimana dan seperti apa, karena tulisan singkat sebatas 160 karakter tidak akan pernah mnciptakan nada, tidak akan mendengungkan apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh sipencipta kata.
Berawal dari ketik ingin ketik, seperti anak muda pada umumnya . Update itu candu,tp entah apa manfaatnya…
“ pada akhirnya balik ke template yang lama . Terlanjur suka :3”-@candella-
2mnt later
“template itu apa ??? RT@candella:pada akhirnya balik ke template yang lama . Terlanjur suka :3”

satu demi satu, aku mengemasi jejak-jejakmu dari hatiku. sudah aku bungkus rapi. jika sempat silahkan kau ambil dan bawa pergi. Tapi kenapa malah datang lagi ?apa kau ingin menatanya lagi ? tentang pertanyaan yang tidak ditanyakan. Aku sudah punya jawaban. Jangan tertipu. Harusnya dari dulu aku bisa menyimpulkan sendiri. Ok lets reply, jangan memberi benci.

“@candella: @wikiwiki mau tau aja apa mau tau banget ?”
(Kelihatan banget gak kalau masih nyimpen luka ? jawabnya dalam hati saja )
“gajadi udah dikasih tau valent :p @candella: @wikiwiki mau tau aja apa mau tau banget”
“@wikiwiki : youwisto ”
(translate : "yasudah ")

*end* mungkin kalimat ini yang baru melihatkan luka. Okelah, " twitter itu bukan tempat pencitraan tapi harus apa adanya". Begitulah kalimat yang sering dikatakan sejuta umat twitter. Yasudah, berarti aku tidak salah. Ini tanpa pencitraan, this is real this is me - avril,*nyanyi halah ~

Luka bukan berarti patah hati. Aku tidak patah hati. karena hatiku terlanjur menjadi serpihan. mana bisa ia patah lagi?Aku  sudah mempersiapkan langkah meninggalkanmu. bukan karena punya alasan untuk pergi, aku hanya kehabisan alasan untuk tetap bertahan di sini. Andai kau lihat waktu aku di sini, menyeduh kopi hangat seperti yang pernah aku impikan untuk kusajikan dalam penatmu kelak. Menyelami rasa dan mau menikmati pahit yang membuatku selalu terjaga. Tapi pahit yang terus terusan memaksaku untuk terjaga, juga membuatku lelah. Tidak mungkin aku harus terjaga lama lama, bisa bisa mati aku nanti, halah. Mungkin jika bukan karena wanita itu serta kebohonganmu, aku tak perlu terjaga berlama lama dan masih menyempatkan waktu untuk mendewasakan diri. Tapi kuanggap dia terlalu menggoda.  Menjadikanku selalu terjaga olehnya. Tapi tidak mengapa, pada akhirnya ia datang juga  memberi pelajaran. Bahwa semuanya sama. Semu. Sebuah pelajaran berharga sebagai lakon yang baru saja mengenal sebuah ikatan. Sebuah spekulasi dengan taruhan tertinggi yang pernah aku lakukan, seperti misal aku akan hilang fokus nantinya. Semoga tidak.

Sikapku menggelikan ? well, you say I’m a kid but I dont give you a shit because it goes like this. Jika menganggap ini berlebihan, kemari jenguk hatiku yang dulu peduli akan lukamu, kesendirianmu, dan mencintaimu dengan berusaha untuk tidak mengenal lelah. Kau akan tau seperti apa wujud luka yang ada. Seperti cerminan tatkala dulu hatimu sama terlukanya bukan ?Bedanya, aku peduli sampai kau sembuh, sedang kau tidak peduli lalu pergi jauh. Itu saja. *hiks T.T* sudah deh del jangan mulai lagi ! (plak)
Tapi semua itu tidak perlu. Tentang sikap yang ambigu. Aku terhadapmu, dahulu. Kini Tuhan memproyeksikan melalui kenangan kenangan, supaya aku bisa berkaca. Bahwa tidak semuanya kamu yang salah. Tapi tetap saja luka adalah luka, mau bicara apa ?


#Sepotong cerpen yang entah kapan akan tuntas hehe

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi pecel