“Terkadang cinta membuat gegabah. Lupa, jika untuk mencapai tujuan kau harus tahu arah. Atau pada akhirnya akan tersesat dalam amarah” Setiap orang punya cara sendiri untuk melewati masanya. Ya, dengan berbagai macam cerita. Dengan berbagai rasa tentunya. Dimana dulu kita sebut itu kecewa atau luka. Dan syukur kata terpantas dari sekian banyaknya kata, saat kita rampung menjalaninya. Dari sekian waktu dan kisah-kisah yang dikitarinya. Percaya atau tidak semoga di satu dua tiga tahun kedepan, kita akan sama-sama berdoa. Kita akan dibuat rindu karenanya. (Lalu dua tangan mengadah dan berujar“ aamin!” ( Untuk segalanya. ) Jangan khawatir. Walaupun dulu hal itu yang kausebut kecewa. Bisa jadi itu yang akan teramat kaurindukan sekarang. Baiklah, kuceritakan salah satunya Kukira didunia ini, wanita cerdas akan tangguh menghadapi cinta. Ternyata bukan demikian. Perempuan tersohor dengan prestasi 7 bintang langitpun pernah terseok didalamnya. Disaat dia kecewa akan pe
Posts
Showing posts from December, 2014
- Get link
- Other Apps
Jika setiap hari adalah hari dimana aku berpartner denganmu Dimana setiap waktuku ada untuk melipur lelahmu Dimana setiap keringatku ada dalam setiap pekerjaanmu Dimana senyum dan jamuanku ada untuk menawar segala risaumu Dimana setiap celotehku kau urai sekian kali menjadi prestasimu Dimana setiap kesalahanmu pun aku Tak menjadi mengapa atas akibat yang telah diperbuat Karena kita adalah pelengkap sebagai semua sebab Yaa Betapa tak dapat kuurai rasa bahagia itu Hingga sekali lagi Aku memilihmu sebagai subjek utama dalam rangkaian Terima kasih, senang berpartner denganmu. :)
- Get link
- Other Apps
Jika di dalam hidupmu, kau bertemu perempuan yang selalu ingin tahu tentangmu, yang mengabarkan perihal dirinya sendiri tanpa di pinta, yang tak henti melulu melihat kepadamu saja, yang mengetuk waktumu tak mengenal jeda hari, yang bahkan tersering memaksakan hendak menuntas rindu. Apa yang akan kau fikirkan tentangnya? jawab sajaa :D
- Get link
- Other Apps
Perawakan mungil berteman sepi Menahan bulir disudut bola sipit Terkatung katung, enggan jatuh Untuk pertama kalinya ia sendiri Lirih terus menggegam sepi Kamu yang kesekian hadir Membantu menepi dari sunyi Aku tak pernah tertarik Kehendakku membiarkannya mencoba dan pergi Bukan hendak menyia nyiakan Tapi aku tak ingin menggenggam sesuatu yang(nanti) kembali rapuh Itu hanya membuatnya hancur Satu terkecuali Saat kuterbangun, dan kamu masih berdiri Enggan pergi Kau mau mencoba ?atau pergi ? Kuberitahu sesuatu Aku percaya padamu Mungkin sedikit lebih, tapi ak tak akan berharap banyak soal itu Mungkin kau sudah lebih berat saat bertemu perempuanmu ini cengeng, merepotkan, dan ... simpulkan sendiri
- Get link
- Other Apps
02.00 dini hari. Waktu yang tepat membekukan pikiran.Waktu yang tepat memperbincangan ego, hati ,pikiran, logika yang mulai diperdebatkan.Tidak jauh berbeda dengan malam sebelumnya, ditemani segelas teh dan mie goreng spesial akhir bulan. Menilik satu persatu rutinitas sebagai bahan lamunan setiap malam. Masih sama. Rindu kepada yang lalu tetaplah hantu nomer satu. Berputar keras menata segala rindu dan kalut. Seruputan paling dalam menantang jam dinding yang terlihat puas. Memberdayakan setiap lakon yang menyadari keber-ada-annya. Kalut adalah kepastian, saat tau waktu tak pernah berhenti menunggu istirahatmu. Apalagi tenatng merindu. “secepat apapun, saat –saat istirahatmu aku yang mendahuluimu.” waktu adalah nomer satu secepat apapun kukebut. Pilihan satu kukebut tanpa peduli rambu, tentang waktu yang kukejar dengan seribu maut . Dua kukebut dengan bambu, siaga bertempur sewaktu waktu . Tiga tanpa kukebut, selamatlah aku. Empat, tanpa kukebut aku semakin jauh. Dise