Quarter Life Crisis



Barangkali pada fase ini kita tidak tahu apa yang benar2 kita rasakan. Barangkali juga  kita  tidak benar-benar memahami apa yang sudah/akan/saat ini kita hadapi. Dan barangkali bukan tulisan ini pula solusinya.

Bicara waktu dan fase diri, setiap orang pasti menghadapi, kita tak pernah benar-benar sendiri. Hari ini mungkin kamu melihat temanmu, tampak satu langkah didepan mendahuluimu. Tapi ada yg tidak kamu lihat sebagaimana ia pandai menyembunyikannya. Di hari itu juga temanmu sedang menghadapi masalah barunya.

Lalu apa bedanya ? Semua sama-sama mendapatkan  masalah sesuai porsinya. Hanya saja, Kamu terfokus melihat nya melangkah. Sedang temanmu berfokus melewati masalahnya.

Barangkali syukur, usaha dan tetap berjalan sebagaimana mestinya adalah jalan penghambaan yang panjang bagi seseorang. Agar ia mengingat betul tidak ada hal yang terjadi melainkan atas izin-Nya.

Maka satu hal yang terngiang dari nasehat seorang kawan saat hal-hal yang kalian rencanakan tidak berjalan semestinya.

Tekuk sejenak siku lutut, temukan kening ke muka lantai. Manusia lupa bahwasanya langit-langit selalu riuh. Tak pernah lekang dari jiwa-jiwa yang bertamu pada Tuhannya. 

-Aisyah Nur Izzati

Dan sudahkah kita menjadi tamu salah satunya?

Comments

Popular posts from this blog

Filosofi pecel