Bermetamorfosa
Menjadi
dewasa tak pernah se-menyenangkan yang kita bayang.
Perihal
patah, lebih dulu kita membiasakan luka.
Sebab
penawar, tak akan pernah benar-benar tinggal.
Jangan
bertumpu pada harap.
Dan pun
terlena pada luka, hanya akan membuat masalah.
Memang telah menjadi fitrahnya, manusia gemar berkeluh kesah.
Tetapi,
bukankah tiada kemalangan yang tidak berganti dengan kesenangan?
Dan
tiada kesenangan kecuali akan ada pula akhirnya.
Menangislah jika itu diperlukan.
Berbahagialah
jika dirasa begitu adanya.
Tak
perlu menunda.
Karena
semua rasa telah memiliki waktunya.
Tiada
hujan yang tak pernah reda.
Begitupun
pelangi yang bersambut, tak mungkin selamanya.
Satu
satunya,
Bersahajalah
merawat rasa-rasa.
Yang
tandus, yang bahagia.
Semua
rasa punya celah.
Suatu
saat, menjelma rupa yang tak disangka sangka.
Comments
Post a Comment